Workshop Kurikulum FPIK UNG Mengusung Kampus Merdeka

Berdasarkan adanya Permendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, FPIK UNG menyelenggarakan acara Workshop Kurikulum Merdeka Belajar, Kampus Merdeka. Acara yang diselenggarakan di Ruang Smartroom Lt.2 FPIK UNG itu mengusung tema “Restrukturisasi dan Harmonisasi Kurikulum FPIK Menuju Kampus Merdeka, Merdeka Belajar”, (7/10).

Dengan dihadiri seluruh dosen dari masing-masing prodi serta segenap civitas akademika FPIK UNG, Dr. Harto Malik, M.Hum., Wakil Rektor Bidang Akademi Universitas Negeri Gorontalo menyampaikan berbagai hal yang berkaitan dengan perumusan merdeka belajar.

Menurut Harto Malik, terdapat tiga pilar dalam kampus merdeka sesuai dengan pesan kunci Mendikbud. Pilar 1, dosen adalah penggerak, harus profesional dan inovatif. Pilar 2, perubahan adalah hal yang sulit dan penuh ketidaknyamanan. Pilar 3, konsolidasi kebijakan. Ia juga menambahkan, kampus merdeka memiliki 4 kebijakan utama, pembukaan prodi baru, sistem akreditasi perguruan tinggi, perguruan tinggi negeri badan hukum, serta hak belajar tiga semester di luar program studi.

Hafidz Olii juga menuturkan terkait kegiatan yang dapat dilakukan, yaitu magang atau praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independent, serta proyek kemanusiaan. “Pengembangan kurikulum merdeka belajar ini tidak hanya mengedukasi dosen, tapi mahasiswa juga perlu tau, agar mereka bisa mempersiapkan,” tegas Hafidz. Menurutnya, prinsip merdeka belajar ini sangat bagus karena bertujuan memberikan pengalaman belajar di luar prodi dan capaian pembelajaran.

Kurikulum merdeka belajar yang rencananya akan diterapkan pada semester gasal 2020/2021 ini akan diberlakukan pada mahasiswa angkatan 2018 dan 2019. Mengusung model 512 serta pola perkuliahan 4121 atau 42a12b1. Nantinya akan dilakukan kompres, penghilangan mata kuliah yang tidak relevan, penggabungan mata kuliah yang bergayut, pengurangan bobot sks mata kuliah, penambahan total sks lulusan (144-150), pemunculan mata kuliah baru, dan lain sebagainya