Dalam upaya penguatan pemahaman mewujudkan Nawacita Indonesia sebagai poros maritim dunia. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Negeri Gorontalo menggelar diskusi ilmiah, dengan topik background poros maritim dunia sebagai wajah keberlanjutan pengelolaan sumberdaya perikanan, Sabtu (12/11), di Aula FPIK.
Diskusi ilmiah turut melibatkan pemateri dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yakni Kepala Puslitbang sosial Ekonomi Kelautan dan perikanan badan Litbang Kelautan dan Perikanan Dr. Tukul Rameyo Adi, MT, serta utusan Kantor Dewan Pertimbangan Presiden Agus Supangat.
Dekan FPIK Dr. Abdul Hafidz Olii, M.Si, menuturkan, mendiskusikan background kemaritiman menjadi sangat penting dalam kelanjutan dan pengelolaan kemaritiman. Karena menurut Dr. Hafidz, berbicar aspek maritim sangatlah kompleks dan rumit, membutuhkan banyak ide dan gagasan yang melalui diskusi agar mampu mewujudkan tujuan kemaritiman tersebut, diantaranya mewujudkan kesejahteraan masyarakat di pesisir.
"Melalui diskusi dapat membuka ruang dan wawasan, agar semakin memperdalam pemahaman tentang poros maritim. Sehingga kita dapat turut serta berperan bersama mewujudkan nawacita dibidang pemerintah dibidang poros maritim dunia," ungkap Dr. Hafidz.
Sementara itu Dr. Tukul Rameyo Adi, MT, dalam paparannya menjelaskan, saat ini pemerintah RI tengah gencar-gencarnya membangkitkan kekuatan maritim Indonesia sebagai poros maritim dunia, sebagai pusat segala aktifitas kemaritiman, meliputi transportasi laut kemapanan disektor perikanan dan kelautan.
Dalam mewujudkan poros maritim dunia, Pemerintah kata Dr. Tukul, telah menetpakan misi kebijakan laut Indonesia, dengan berupaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat peisisr, membangun kualitas SDM dibidang Kelautan dan Perikanan, serta perlindungan lingkungan laut.
Menurutnya, ada tiga aspek kemitraan penting dalam mendukung program strategis mewujudkan poros maritim dunia. Ke-tiga poros yang saling mendukung tersebut yakni Pemerintah sebagai pemangku dan pembuat kebijakan, industri/bisnis sebagai pelaku dan Perguruan Tinggi sebagai pembangun Sumberdaya Manusia.
"Perikanan menjadi salah satu pilar penting, yang berperan kuat membangun bangsa. Dan mewujudkannya membutuhkan peran dari Perguruan Tinggi dalam tugasnya membangun SDM berkualitas dibidang Perikanan dan kelautan, serta melalui berbagai kajian dan riset tentang upaya mewujudkan kekuatan poros maritim dunia," pungkasnya.
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan akan melaksanakan Banding terkait dengan hasil Akreditasi dari BAN-PT.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNG akan melakukan Akreditasi Program Studi. Adapun Program Studi yang akan di Akreditasi yakni Program Studi Teknologi Hasil Perikanan. Pelaksanaan Akreditasi pada tanggal 16- 18 September 2016.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNG dalam waktu dekat akan melakukan Akreditasi Program Studi. Adapun Program Studi yang akan di Akreditasi yakni Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Pelaksanaan Akreditasi pada tanggal 05 - 07 September 2016.
Pengabdian Pada Masyarakat Oleh Civitas FPIK UNG akan dilaksanakan di Kabupaten Buol-Sulawesi Tengah. Pengabdian ini sebagai bentuk upaya penjajakan kerja sama dengan antara FPIK UNG dengan Pemerintah Kabupaten Buol Sulawesi Tengah