Besarnya potensi kelautan yang dimiliki Indonesia sebagai salah satu negara maritim saat ini belum sepenuhnya dapat terkelola dengan baik. Untuk menyikapi problema tersebut, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) berkolaborasi dengan Program Studi S2 Kelautan dan Perikanan Program Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo, menggelar Kuliah Pakar , Senin (7/3), di Aula FPIK UNG.

Kuliah pakar dengan menggagas tema Gorontalo untuk Indonesia, Kawal Laut sebagai Harapan, menghadirkan Ketua Umum Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) M. Zulficar Mochtar, ST, M.Sc., sebagai pemateri utama.

Dekan FPIK UNG Dr. Abdul Hafidz Olii, S.Pi, M.Si, mengatakan, agenda kuliah pakar merupakan salah satu kegiatan penting yang terus dilakukan FPIK dalam rangka penguatan SDM masyarakat khususnya mahasiswa, guna menyongsong penguatan di sektor kemaritiman.

FPIK sendiri kata Hafidz, akan selalu berperan sebagai garda terdepan dalam memperkuat nawacita yang dicanangkan Presiden RI dibidang kemaritiman. Dan langkah awal untuk mewujudkannya, diantaranya dengan terus memperkuat sumberdaya manusia melalui pendidikan, yang nantinya akan melaksanakan perannya sebagai pengelola sumberdaya alam khususnya kekayaan laut, untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Salah satu tugas utama perguruan tinggi adalah melahirkan sumberdaya manusia dengan kualitas terbaik untuk mengelola kekayaan alam Indonesia terutama dibidang kelautan yang belum dapat dikelola secara baik. Dan melalui kuliah pakar ini, adalah salah satu upaya yang konsisten dilakukan FPIK UNG,” terang Hafidz.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) M. Zulficar Mochtar, ST, M.Sc., dalam pemaparannya mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu Negara dengan potensi kekayaan alam disektor kelautan yang melimpah. Namun potensi tersebut, belum dapat dikelola secara maksimal oleh pemerintah maupun masyarakat, dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Belum optimalnya pengelolaan sumberdaya kelautan yang melimpah ini dikarenakan banyak kendala. Salah satu diantaranya, belum banyaknya ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas dibidang kelautan dan perikanan, yang seyogyanya dapat berperan sebagai motor penggerak pemanfaatan kekayaan laut Indonesia,” ujar Zulficar.